Sabtu, 19 Oktober 2013

PENDUDUK,MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
 A.Pertumbuhan Penduduk

                 Pertumbuhan Penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia3.1 Nilai Pertumbuhan Penduduk
Dalam demografi dan ekologi nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagaipersentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
\mathrm{Nilai\ pertumbuhan} = \frac{(\mathrm{populasi\ di\ akhir\ periode}\ -\ \mathrm{populasi\ di\ awal\ periode})} {\mathrm{populasi\ di\ awal\ periode}}
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:
\mathrm{Rasio\ pertumbuhan} = \mathrm{Nilai\ pertumbuhan} \times 100%.
Kita bisa lihat tabel dibawah ini yang saya ambil contoh dari tahun – tahun sebelumnya Perkembangan Penduduk Dunia pada tahun 1950 sampai 2008.


 Bisa kita lihat rata – rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.


B. Penggandaan Penduduk Dunia dengan   Menggunakan Tabel

Tahun PenggandaanPerkiraan PendudukWaktu
800 SM5 juta-
1650 SM500 juta1500
1830 SM1 milyar180
1930 SM2 milyar100
1975 SM4 milyar45
1986 SM5 milyar22
 Dilihat dari tabel di atas penggandaan penduduk terjadi secara cepat dalam kurun waktu yang cukup singkat.

C.Faktor-faktor demografi yang mempegaruhi pertambahan penduduk

     Seperti yang telah kita ketahui sekarang, tidak usah jauh-jauh mari kita lihat sepintas keadaan sekitar kita, berapa orang yang berjubel memenuhi KRL maupun bus kota setiap harinya, berapa kendaraan yang memenuhi jalanan Jakarta yang menyebabkan kemacetan setiap harinya. Dari situ pastinya kita dapat mengambil sebuah kesimpulan sederhana, yaitu bahwa sebenarnya pertumbuhan penduduk di kota ini begitu cepat. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek social, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan begitu, maka juga bertambahlah sistem mata pencaharian hidup menjadi lebih kompleks.
Sebenarnya apa sih yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk itu sendiri? Secara umum ada 3 faktor utama, yaitu :
1. Kelahiran (Fertilitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)
Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk.
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran Fertilitas :

1. Pengukuran Fertilitas Tahunan                                                                                   Adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah : 
a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate )
Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate )
Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.
c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate )
Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
d. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates)
Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.

2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah : 

a. Tingkat Fertilitas Total (TFR)
adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg catatan : 
 tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
 tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.
b. Gross Reproduction Rates (GRR)
adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
c. Net Reproduction Rates (NRR)
adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.
Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :

1. Faktor Demografi, antara lain : 
> Struktur umur
> Struktur perkawinan
> Umur kawin pertama
> Paritas
> Disrupsi perkawinan
> Proporsi yang kawin
2. Faktor Non Demografi, antara lain : 
> Keadaan ekonomi penduduk
> Tingkat pendidikan
> Perbaikan status perempuan
> Urbanisasi dan industrialisasi

D.Tingkat Kematian
Penambahan atau pertambahan penduduk di suatu daerah atau Negara pada dasarnya dipengaruhi oleh factor-faktor demografi sebagai berikut:
1. Kematian (mortalitas)
Ada dua jenis tingkat kematian yang paling sering dibahas, yaitu:
a. Tingkat kematian kasar (crude death rate/CDR)
Yaitu banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Dinyatakan tiap 1000 orang, maka dapat ditulis rumus berikut: 

D = jumlah kematian  
CDR = jumlah kemaatian  X 1000
           Jumlah penduduk pertengahan thn.
Atau :
CDR =          D   X  K
            Pm
Pm = jumlah penduduk per pertengahan tahun
K = konstanta: 1000


Pada Negara yang telah maju (developed countries), tingkat kematian kasar lebih rendah dibandingkan Negara-negara yang telah berkembang.

b. Tingkat kematian khusus (Age specific death rate)
Tingkat kematian ini diperngaruhi oleh usia atupun keadaan seseorang. Misalnya seorang kakek-kakek memiliki tingkat kematian lebih besar dibandingkan remaja karena usianya yang sudah tua, dan seorang laki=laki yang ada di medan perang memiliki tingkat kematian yang lebih besar dibanding keluarga mereka yang berada dirumah. 
Karena perbedaan resiko kematian tersebut, maka digunakan tingkat kematian menurut umur yang menghasilkan data yang lebih teliti. Karena angka ini menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama, maka dapat dibuat rumus sebagai berikut:


Asdr   Di    X  K
               Pmi
Di = kematian penduduk kelompok umur i
Pm= jumlah penduduk pada pertengahan tahun kelompok umur i
K = konstanta : (= 1000)

Fertilitas (kelahiran)
Fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Yang dimaksud dengan lahir hidup adalah kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan misalnya: bergerak, bernafas, berteriak/menangis, ada denyut jantung dan sebagainya. Pengukuran fertilitas selalu didasarkan atas jumlah kelahiran hidup pada kelompok penduduk pada periode tertentu. Tinggi rendahnya kelahiran dalam suatu/sekelompok penduduk erat hubungannya dan tergantung pada: struktur umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi. Di indonesia jumlah wanita dalam usia subur (15-49) tahun di perkirakan sekitar 23530 ribu dan jumlah kelahiran sekitar 2985 ribu.


E.Migrasi

1.Pengertian Migrasi
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke bioma lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi. Sebagai contoh migrasi yang sering kita lihat sehari-hari adalah kebijakan pemerintah yang mengadakan ruralisasi penduduk kota ke desa karena kota sudah terlalu padat penduduknya.
2.Macam-macam Migrasi
migrasi terdiri dari 2, pertama migrasi internasional yang di lakukan antar negara. yang ke dua migrasi nasional yang di lakukan di satu negara saja.
A.Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
>Imigrasi adalah Masuknya penduduk ke suatu negara. contoh = Warga Negara Asing menjadi Warga Negara Indonesia
>Emigrasi adalah  Keluarnya penduduk ke negara lain. contoh = Warga Negara Indonesia menjadi Warga Negara Asing
>Remigrasi adalah Kembalinya penduduk ke negara. contoh = Warga Negara Indonesia yang sempat menjadi Warga Negara Asing kini menjadi Warga Negara Indonesia kembal
B.Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
>Urbanisasi adalah perpindahan Dari Desa ke Kota. contoh = warga madiun menjadi warga jakarta
>Transmigrasi adalah perpindahan  Dari Pulau ke Pulau. contoh = warga kalimantan menjadi warga papua
>Ruralisasi adalah perpindahan  Dari Kota ke Desa. contoh = warga jakarta menjadi warga kebumen
>Evakuasi adalah perpindahan  Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman. warga korban tsunami di aceh di evakuasi kan ke tempat yang lebih aman
C.Proses migrasi
adalah kemampuan proses pemindahan antar penduduk atau kelompok ke daerah lain.
>Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah.
>Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali  lagi ke wilayah tempat asalnya.
>Hanya sekedar berlibur diwilayah itu.
>proses migrasi langsung
D.Akibat migrasi
Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan.
E. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain
Dampak Positif Emigrasi 
>Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
>Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain
Dampak Positif Transmigrasi
>Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran

>Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi

>Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya

>Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain
Dampak Positif Urbanisasi 
>Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
>Mengurangi jumlah pengangguran di desa
>Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
>Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
>Perekonomian di kota semakin berkembang
F.Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :
Dampak Negatif Imigrasi 
>Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik
Dampak Negatif Emigrasi
>Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan
>Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya. 
G.Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :
dampak Negatif Transmigrasi 
>Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran
>Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi
Dampak Negatif Urbanisasi
>Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
>Produktivitas pertanian di desa menurun
>Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
>Meningkatnya pengangguran di kota
>Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
>Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas
F.Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan / Dependency Ratio
Gabungan indikator rka dan rkl menunjukkan total rasio ketergantungan penduduk usia tidak produktif pada penduduk usia produktif. Indikator ini lebih dikenal dengan istilah rasio ketergantungan (beban tanggungan)
Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RKMuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
RKTua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun)
Contoh :
Pada tahun 1990 jumlah penduduk berumur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas berturut-turut adalah 65.690.343 jiwa dan 6.751.106 jiwa, sedangkan jumlah penduduk berumur 15 – 64 tahun ada sekitar 106.801.919 jiwa. Dari data tersebut dapat dihitung bahwa jumlah rka dengan rkl adalah 62 + 6 = 68 . Artinya ada sekitar 68 penduduk tidak produktif untuk setiap 100 penduduk usia produktif.

G.Piramida Penduduk
Piramida Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang disebut piramida penduduk.

a. Bentuk-bentuk Piramida Penduduk
Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :


  1. Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
  2. Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
  3. Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.



H.Kebudayaan Dan Kepribadian
 1.Zaman Batu sampai Zaman Logam


Upaya menelusuri sejarah peradaban bangsa Indonesia, mulai dari zaman batu sampai zaman logam, sungguh akan berliku-liku, memerlukan waktu pembahasan yang panjang. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris, ternyata bahwa zaman batu itupun terbagi dalam :


– Zaman batu tua (Palaeolithikum)


– Zaman batu muda (Neolithikum)


Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar maupun kecil bersegi-segi itu berasal dari Cina Selatan, menyebar kearah selatan, kehilir sungai-sungai besar sampai ke Semenanjung Malaka. Bersamaan dengan persebaran budaya kapak-kapak batu itu, tersebar pula bahasa Proto Austronesia. Bahasa Proto Austronesia sebagai induk atau cikal bakal bahasa dari bangsa-bangsa yang mendiami pulau-pulau diantara samudra Indonesia & samudra pasifik.


Zaman batu muda (Neolithikum) benar-benar membawa revolusi dalam kehidupan manusia. Oleh karena itulah mereka mampu membuat aneka ragam senjata berburu dan berperang serta alat-alat lain yang mereka perlukan. Bangsa-bangsa Proto-Austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson diantaranya berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu dari bahan perunggu.

pengertian
penduduk atau warga suatau negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua  :
Orang yang tinggal di daerah tersebut
Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarnegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.

I. KEBUDAYAAN HINDU,BUDHA,DAN ISLAM

1. Kebudayaan Hindu dan Budha.


Pada ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia , khususnya ke pulau Jawa..Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Hindu yang berasal dari India itu berlangsung luwes dan mantap. Sekitar abad ke-5. Ajaran Budha atau Budhahisme masuk ke Indonesia. Khususnya ke Pulau Jawa. Walaupun demikian , kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai. Candi Borobudur adalah candi Budha terbesar dan termegah di Asia Tenggara, bahkan tercatat sebagai salah satu bangunan kuno, yang termasuk dalam 10 besar keajaiban dunia.


2. Kebudayaan Islam


Pada abad ke-15 dan ke-16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia. Oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Wali Sanga. Titik sentral penyebaran agama islam pada abad itu berada di pulau jawa. Pada abad ke-15, ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut, berkembanglah Negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang berpusat pemerintahaan di pedalaman. Negara-negara yang dimaksud adalah : Negara Malaka di semenanjung Malaka, Negara Aceh di ujung Pulau Sumatra, Negara Banten di jawa barat, Negara Demak dipesisir utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan.


Didaerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu,agama islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. Agama islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia.



J.KEBUDAYAAN BARAT

Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan Barat masuk ke Negara tercinta Republik Indonesia ketika kaum kolonialis/penjajah mengedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Dalam kurun waktu itu juga, dikota-kota pusat pemerintahaan , terutama di Jawa,Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial.
1.Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh.
2. Lapisan sosial kaum pegawai.


Akhirnya masih harus disebut sebagai pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaaan Indonesia, ialah agama Katolik dan agama Kristen Protestan. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiaran agama ( missie untuk agama).


Katolik dan zending untuk agama Kristen yang semuanya bersifat swasta. penyiaran dilakukan terutama didaerah-daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama Hindu,Budha atau Islam. Sudah menjadi watak dan kepribadian Timur pada umumnya , serta masyarakat Jawa khususnya, bahwa dalam menerima setiap kebudayaan yang dating dari luar, kebudayaan yang dimilikinya tidaklah diabaikan. Tetapi disesuaikanlah kebudayaan yang baru itu dengan kebudayaan lama.


Kebudayaan dan Kepribadian


Berbagai penelitian Antrophologi Budaya menunjukkan bahwa terdapat korelasi di antara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan, bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan.


Setiap masyarakat mempunyai system nilai dan system kaidah sebagai konkretisasi. Nilai dan kaedah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas. Suatu kaidah, misalnya kaidah hukum memberikan batas-batas pada perilaku seseorang. Batas-batas tersebut menjadi suatu aturan permainan dalam pergaulan hidup. Sebaliknya segala yang berbeda dari corak kebudayaan mereka mereka, dianggap rendah,aneh,kurang susila, bertentangan dengan kodrat alam dsb.


Pendapat Mahasiswa mengenai penduduk, masyarakat dan kebudayaan : Sebagai nilai-nilai kehidupan atau norma-norma,mempelajari tentang Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman dan tidak bisa lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia,Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat,sebagai pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.


Sumber :